OUTSIDERS

image

OUTSIDERS
ISFANDIARI MD & IWAN RASTA

Awal ‘melihat’ buku ini tanggal 23 April 2016 melalui jejaring sosial Face Book.

Seorang Iwan Rasta memberikan ucapan selamat atas lahirnya JIKA  buku kumpulan puisiku dan saat itu juga sekaligus memperkenalkan bukunya OUTSIDERS kepadaku.
Dan ternyata juga kenal dengan Daniel Mahendra Sep dari Epigraf yang membidani bukuku, sesama penggemar BSR.

Saat pertama kali lihat buku OUTSIDERS yang di tunjukkan itu, semacam ada magnet/daya tarik tersendiri yang membuat aku sangat ingin-ingin memiliki membacanya, sama saat aku melihat EPITAPH, terjadi “Trance”.
Awalnya kami akan bertukar buku saat ada waktu kopdar tapi ternyata waktu belum berkenan meluangkan kami bertemu.
Mungkin aku saja yang merasakan hal seperti ini, semacam ada kekuatan yang memanggil untuk terus mendorongku mendapatkan buku OUTSIDERS.
Namun akhirnya aku mendapatkan buku itu, mas Iwan mengirimkannya bersamaan dengan Rockotober Campaign untuk melawan Breast Cancer.
image

Jika saja kemarin Mas Iwan Rasta tidak mengirimkan bukunya padaku aku sudah kontak Daniel Mahendra untuk minta no penerbitnya lho, nekat mau pesan sendiri hehe.

Aku tidak pandai mereview sebuah bacaan, pada kenyataannya, aku akan atau ingin membaca buku, jika hati menginginkannya dan menjadi ingin lebih ‘tau’. Pada dasarnya membaca buku memang untuk memenuhi keinginan pembaca atas rasa keingatauannya alias penasaran.

Saat itu aku tanyakan pada penulis apa sebenarnya yang tertulis dalam buku itu, malah di referensikan ” baca saja hal 284 “. Weee… lha kok jebul halaman terakhir ! ( ternyata… ! ) 😄😜

Memang menjadi kebisaanku membaca selalu dari halaman belakang dulu, pasti itu dari aku suka pertamakali membaca buku. Baik itu buku pelajaran atau buku apapun. Lalu kemudian acak membuka halaman buku itu dg sendirinya, aneh memang dan sadar memang aneh tapi aku menikmatinya, buku apapun itu.
Dan ternyata tanganku PAS membuka halaman 77 di mana chapter tersebut mengisahkan para outsider yang sudah meninggalkan dunia fana ini dan dikisahkan bagaimana mereka semasa hidupnya. Kejadian ini yang menjadi magnet buatku! #pantas saja aku seperti tersedot oleh kekuatan yang ingin berinteraksi.. entahlah mungkin hanya perasaanku saja ya…membacanya seperti ada.

Nah, setelah membacanya khususnya di bagian yang menurutku sudah membuatku “merekat”, barulah aku membaca normal dari halaman pertama dan membaca  ulang halaman 77 tadi.
Keren, bukunya keren!  Ini adalah otobiografi para OUTSIDERS.

Aku juga suka dan lebih suka mengendarai motor ketimbang mobil(gak pernah ikutan geng motor dink. Naik motor itu asyik dan rasanya pengen tetep di atas motor. Inget SMP, berawal dari iseng, boncengan berdua tanpa menggunakan helm tanpa jaket pengaman, terus melaju hingga hampir seharian jauh dari rumah menyisir jalanan sepanjang pantai dari rumah entah sampai dimana dan apa namanya hanya mengikuti plang petunjuk arah ke Surabaya.
(Lho kok malah aku yang cerita).

Naik motor itu lebih praktis dan bisa lebih mudah untuk selap-selip sana-sini dan dari buku OUTSIDERS itu jadi mengingatkan kebiasaan dulu ( eh Sampe sekarang masih motoran dink :p  ).
P71, jija kau bisa menungganginya, kaupun bisa memperbaikinya. Nah ini, jangan cuma bisa naik doang tapi mesti bisa merawat dan “mbengkeli” sendiri. Intinya jika memiliki sesuatu jangan hanya bisa pake doang tapi dengan merawat serta ada rasa memiliki adalah serta merta untuk keamanan dan kenyamanan pengendara itu sendiri.

Dalam buku OUTSIDER juga di tampilkan foto dari pendiri Chapter – Chapter yang sudah terbentuk 25th cool!, hebat sudah hampir seluruh Indonesia lho, Semoga semakin Sukses dan Jaya.
OUTSIDER – OFFO *baca sendiri bukunya biar tau kepanjangan OFFO di buku nya yaa 😉

BRAVO
Karawang_19516 23:15

Pos ini dipublikasikan di Rawian Kata dan tag , . Tandai permalink.

Tinggalkan komentar